Sesuai Nukilan Hadits yang diriwayatkan dalam Kitab Hadits Riyadhus Shalihin, Islam terdiri dari 5 perkara yaitu :
Pertama : islam membaca dua kalimah syahadat
Kalimat syahadat :
Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:
- Kalimat pertama :
- ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh
- artinya : Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
- Kalimat kedua :
- wa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh
- artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.
Kedua : islam harus melaksanakan Shalat 5 waktu yaitu : Shalat Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.
Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:
“ | ...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). (Al-Ankabut: 45) |
Ketiga : islam itu wajib membayar Zakat pitrah;
Zakat (Bahasa Arab: زكاة; transliterasi: Zakah)
adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang
beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya
(fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan
oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam
Keempat : islam itu wajib melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan selama sebulan penuh;
Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin
adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang
tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183. Hikmah dari ibadah shaum itu
sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud
dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti
yang dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah
puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut;
- Untuk pendidikan/latihan rohani
- Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri
- Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
- Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya
- Mendidik kesabaran dan ketabahan
- Untuk perbaikan pergaulan
- Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.
- Untuk kesehatan
- Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.
- Allah berfirman dalam surat [Al-A'Raaf] ayat 31:
- "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"
- Nabi S.A.W.juga bersabda:
- "Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."
- Tubuh manusia memerlukan makanan yang bergizi. Jika manusia makan berlebih-lebihan sudah tentu akan membawa muzarat kepada kesehatan. Badan bisa menjadi gemuk, yang bisa mengakibatkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita.
Syarat wajib puasa yaitu
- Beragama Islam
- Berakal sehat
- Baligh (sudah cukup umur)
- Mampu melaksanakannya
- Syarat sah puasa yaitu
- Islam (tidak murtad)
- Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)
- Suci dari haid dan nifas (khusus bagi wanita)
- Mengetahui waktu diterimanya puasa
Kelima : islam wajib menunaikan rukun haji ke Baitulloh (jika mampu).
Haji (Bahasa Arab: حج; transliterasi: Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Sumber : Wikipedia-Ensiklopedia Bebas tentang Rukun Islam Menurut Sunni (Ahlul Sunnah).