إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin….
Sesungguhnya musibah-musibah
yang menimpa kaum muslimin saat ini berupa penderitaaan, kesulitan dan
kesempitan baik pada harta maupun keamana, baik yang menyangkut pribadi ataupun
social, sesungguhnya disebabkan oleh maksiat-maksiat yang mereka lakukan. Sikap
mereka yang meninggalkan perintah-perintah allah serta meninggalkan penegakkan
syari’at Allah, bahkan ada diantara mereka mencari-cari hukum selain dari
syari’at Allah yang telah menciptakan seluruh makhluk. Allah yang paling sayang
terhadap mereka daripada kasih sayang ibu-ibu dan bapak-bapak mereka. Dan yang
paling mengetahui kemaslahatan dan kebaikan bagi mereka daripada diri mereka
sendiri. Allah berfirman,
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
“dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu).” (qs. Asy-syura:30)
مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولاً وَكَفَى بِاللّهِ شَهِيداً
“apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari allah, dan apa saja bencana
yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi
rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (qs. 4:79)
Kebaikan apa saja
yang kita rasakan baik berupa kenikmatan ataupun keamanan sesungguhnya Allahlah
yang telah mengaruniakannya kepada kita. Dialah yang telah memberikan karunia
kepada kita (berupa kemudahan untuk bisa melakukan hal-hal yang menyebabkan
datangnya kebaikan-kebaikan. Dialah yang telah menyempurnakan kenikmatan bagi
kita.
Wahai saudara-saudara kaum muslimin…
sesungguhnya
kebanyakan orang-orang sekarang mengembalikan sebab musibah-musibah yang mereka
alami, baik musibah yang menyangkut harta atau yang menyangkut keamanan dan
politik, mereka mengembalikan sebab-sebab musibah-musibah ini hanya kepada
sebab-sebab alami, materi, atau kepada sebab pergolakan politik, atau sebab
perekonomian, atau kepada sebab perselisihan tentang daerah perbatasan antara
dua negara.
Tidak disangsikan
lagi, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mereka dan lemahnya iman mereka
dan kelalaian mereka dari mentadabburi al-qur’an dan sunnah-sunnah rasulullah.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin…
sesungguhnya
dibalik semua sebab-sebab materi, alami tersebut adalah sebab syar’i, yang
merupakan sebab timbulnya seluruh musibah dan malapetaka. Pengaruhnya lebih
kuat, lebih besar, daripada sebab-sebab materi di atas. Sedangkan sebab-sebab
materi merupakan sarana timbulnya musibah dan bencana sesuai dengan konsekwensi
dari sebab-sebab syar’iyah berupa bencana dan hukuman. Allah berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (qs. Ar-ruum: 41)
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin…, wahai ummat nabi muhammad…
bersyukurlah atas
kenikmatan-kenikmatan yang Allah karuniakan kepada kalian. Nikmat yang telah
kalian rasakan dan kalian nikmati. Wahai pengikut nabi muhammad, kalian adalah
umat yang paling baik daripada umat nabi-nabi yang lain, kalian telah
dimuliakan oleh Allah. Allah tidak menimpakan kebinasaan yang menyeluruh yang
menghancurkan seluruh umat sekaligus sebagaimana yang telah Allah timpakan
kepada kaum ‘aad tatkala Allah binasakan mereka dengan angin yang sangat dingin
lagi amat kencang. Allah timpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam
dan delapan hari terus menerus; maka kamu dengar kaum ‘aad pada waktu itu mati
bergelimpangan.
Allah juga tidak
menimpakan hukuman kepada umat ini sebagaimana hukuman yang Allah timpakan
kepada kaum tsamud, yang ditimpa suara yang sangat keras dan mengguntur dan
gempa. Sehingga mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat
tinggal mereka (lihat: qs 54-31 dan qs 7: 78), tidak juga sebagaimana hukuman
yang Allah timpakan kepada kaum nabi luth yang Allah kirimkan kepada mereka
hujan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Allah membalikkan
negeri kaum luth. (lihat: qs 11: 82)
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin…
sesungguhnya Allah
dengan kebijaksanaannya dan rahmatnya kepada ummat ini, Allah menjadikan
hukuman kepada mereka akibat dosa-dosa dan kemaksiatan yang dikerjakan mereka
berupa penguasaan sebagian mereka terhadap yang lain sesama kaum muslimin.
Allah berfirman:
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ وَكَذَّبَ بِهِ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّ قُل لَّسْتُ عَلَيْكُم بِوَكِيلٍ لِّكُلِّ نَبَإٍ مُّسْتَقَرٌّ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah:"dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab
kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau dia mencampurkan kamu
dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada
sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa
kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran kami silih berganti agar mereka
memahami(nya). Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya.
Katakanlah:"aku ini bukan orang yang diserahi mengurus urusanmu.untuk
tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan
kelak kamu akan mengetahui.” (qs. Al-an’am: 65-67)
Ibnu katsir
menyebutkan, banyak hadits berkaitan dengan ayat yang pertama. Diantaranya
adalah hadits yang dikeluarkan oleh imam al-bukhari dari jabir bin abdillah
radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “tatkala turun firman allah (yang artinya),
“katakanlah: “dia yang berkuasa untuk
mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu”, nabi berkata,
أَعُوْذُ بوَجْهكَ
“aku berlindung dengan wajahmu (darinya adzab ini)”.
(ketika firman allah, yang artinya) “atau dari bawah kaki kalian”, nabi
berkata,
أَعُوْذُ بوَجْهكَ
“aku berlindung dengan wajahmu (darinya adzab ini)”.
(ketika firman allah, yang artinya) “atau dia mencampurkan kamu dalam
golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian)
kamu kepada keganasan sebahagian yang lain”, nabi bersabda,
هَذه أَهْوَنُ أَوْ أَيْسَرُ
“yang
ini lebih ringan atau lebih mudah. (hr bukhari)
Dan hadits yang
dikeluarkan oleh imam muslim dari sa’ad bin abi waqqas, beliau berkata,
أَقْبَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى مَرَرْنَا عَلَى مَسْجِدِ بَنِى مُعَاوِيَةَ فَدَخَلَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَصَلَّيْنَا مَعَهُ وَنَاجَى رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ طَوِيلاً قَالَ « سَأَلْتُ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ ثَلاَثاً سَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا
“kami pergi bersama
rasulullah hingga kami melewati sebuah masjid bani mu’awiyah maka rasulullahpun
masuk dalam masjid tersebut kemudian beliau sholat dua raka’at, maka kamipun
sholat bersama beliau. Beliaupun lama bermunajat kepada Allah, setelah itu
beliau berkata (kepada kami), “aku meminta kepada robku tiga perkara. Aku
meminta kepadanya agar dia tidak membinasakan umatku dengan meneggelamkan
mereka maka dia mengabulkan permintaanku. Dan aku meminta kepadanya agar dia
tidak membinasakan umatku dengan musim kemarau yang berkepenjangan (yaitu
sebagaimana yang menimpa kaum fir’aun) maka dia mengabulkan permintaanku. Dan
aku meminta kepadanya agar tidak menjadikan mereka saling bertentangan
(berperang satu dengan yang lainnya) maka dia tidak mengabulkan permintaanku”
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin…
sesungguhnya kalian beriman dan mempercayai kebenaran ayat-ayat ini dan kalian beriman dan membenarkan hadits-hadits yang shahih dari rasulullah, namun kenapakah kalian tidak merenungkanya…??, kenapa kalian tidak merenugkan kandungannya..??, kenapa kalian tidak mengembalikan sebab musibah dan malapetaka yang menimpa kalian kepada kekurang dan kelemahan agama kalian hingga kalian kembali kepada rabb kalian. Sehingga kalian menyelamatkan jiwa kalian dari sebab-sebab kebinasaan dan kehancuran??
Bertakwalah kepada
Allah, takutlah kepada Allah wahai hamba-hamba Allah, lihatlah kepada kondisi
kalian, bertaubatlah kepada Allah dan luruskanlah jalan kalian menuju
kepadanya.
Wahai umat muhammad, ketahuilah bahwa seluruh musibah dan fitnah yang menimpa kalian akibat
dari perbuatan kalian, akibat dari dosa-dosa kalian. Maka hendaklah kalian
bertaubat dari setiap dosa yang kalian lakukan, kembalilah kepada jalan Allah
dan berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah, ujian, dan bencana, baik
bencana dunia maupun bencana yang berkaitan dengan agama, berupa
syubhat-syubhat dan syahwat (hawa nafsu) yang telah merintangi umat ini dari
agama Allah dan menjauhkannya dari jalan salaf. Sehingga umat ini terjerumus ke
jurang api neraka.
Sesungguhnya
fitnah (bencana) yang menimpa hati lebih besar dan lebih bahaya dan lebih buruk
akibatnya daripada bencana dunia, karena bencana dunia bagaimanapun juga akan
musnah cepat atau lambat. Sedangkan bencana yang menimpa agama seseorang, maka
akibatnya adalah kerugian di dunia dan akhirat. Allah berfirman, “katakanlah: “sesungguhnya orang-orang yang
rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada
hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata”. (qs. 39:
15)
Ya Allah
jadikanlah kami termasuk mukmin yang sebenar-benarnya, yang mereka
mengembalikan sebab musibah yang melanda mereka kepada sebab yang hakiki yaitu
sebab syar’i yang telah engkau jelaskan dalam kitabmu melalu lisan rasulmu
Mumamad.
Ya allah
karuniakanlah bagi umat ini dan bagi para pemimpin-pemimpin mereka agar kembali
taubat kepada engkau dengan taubat yang sebenar-benarnya, karena kebaikan para
pemimpin merupakan kebaikan bagi umat yaitu kabaikan mereka merupakan sebab
kebaikan bagi umat.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ
اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah yang kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللَّّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Wahai hamba-hamba
allah bertakwalah dan takutlah kalian kepada Allah, waspadalah kalian dari
sikap melalaikan syari’at Allah…. Hati-hatilah kalian dari sikap lalai terhadap
ayat-ayat Allah…hati-hatilah kalian dari sikap lalai dari mentadabburi
kitabullah (al-qur’an)… hati-hatilah kalian terhadap sikap lalai dari mengenal
sunnah-sunnah rasulullah. Sesungguhnya pada al-qur’an dan sunnah-sunnah nabi
terdapat sumber kebahagiaan kalian di dunia dan di akhirat jika kalian memegang
teguh kepada sunnah-sunnah nabi dengan membenarkan segala pengkhabaran
rasulullah dan melaksanakan perintah-perintah rasulullah.
Wahai hamba-hamba allah…
mungkin ada
sebagian orang ragu dan menanamkan keraguan pada orang lain tentang masalah
maksiat-maksiat merupakan sebab timbulnya musibah dan bencana. Hal ini karena
kelemahan iman dan kurangnya mereka merenungkan kandungan isi al-qur’an. Saya
akan bacakan kepada mereka dan yang sejenis mereka. Firman allah (yang
artinya): “jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami)
itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk
negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan kami kepada mereka di
malam hari di waktu mereka sedang tidur?. Atau apakah penduduk negeri-negeri
itu merasa aman dari kedatangan siksaan kami kepada mereka di waktu matahari
sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?. Maka apakah mereka merasa
aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) tiadalah yang merasa aman dari
azab allah kecuali orang-orang yang merugi. (qs. Al-a’:99)
Sebigian salaf
mengatakan, “jika engkau melihat Allah memberikan kenikmatan memberikan kenikmatan
kepada seseorang sedangkan engkau melihat orang ini terus melakukan kemaksiatan
maka ketauhilah bahwa ini adalah tipuan Allah kepadanya, dan orang tersebut
masuk dalam katagori firman Allah,
سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
“nanti kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur
(ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui. Dan aku memberi
tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-ku amat teguh.” (qs. Al-qalam: 45)
Wahai kaum muslimin…., wahai hamba-hamba Allah…
sesungguhnya
kemaksiatan sangat mempengaruhi keamanan negara, sangat berpengaruh terhadap
ketentraman bangsa dan perekonomiannya, serta mempengaruhi hati-hati rakyat.
Meskipun berbagai
kemaksiatan terpampang di depan mata dengan berbagai macam dan raga, jika kita
saling bahu membahu mencegahnya sesuai dengan kemampuan kita, insya Allah
semuanya akan sirna dan barakah akan diturunkan ke muka bumi.
Saya mengajak diri
saya sendiri dan kalian wahai saudara-saudaraku untuk bersatu di jalan Allah
dan saling bergandengan tangan dalam menegakkan syari’at allah, saling
menasehati satu dengan yang lainnya, berdialog dengan siapa saja yang memang
butuh untuk diajak dialog namun dengan metode yang terbaik dan dengan hujjah
(argumentasi) dari al-qur’an dan as-sunnah serta dengan argumentasi akal, tidak
membiarkan para pelaku kebatilan tetap dalam kebatilan mereka karena mereka
berhak untuk kita jelaskan kepada mereka kebenaran yang hakiki kemudian kita
memotivasi mereka untuk melaksanakannya serta kita jelaskan juga kepada mereka
kebatilan mereka dan kita memperingatkan mereka dari kebatilan tersebut.
Kita mohon kepada
Allah agar mengembalikan orang yang sesat dari umat ini kepada jalan yang
benar, agar menjadikan kita saling bergandengan tangan dalam melaksanakan
kebenaran, saling tolong menolong dalam mengerjakan kebajikan dan ketakwaan
hingga kit mengembalikan apa-apa yang telah sirna berupa kemuliaan dan
ketinggiannya, sesungguhnya Allah yang menguasai hal itu dan maha mampu
mewujudkannya.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
َاللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
َاللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
dikutib dari majalah as-sunnah, solo. Edisi 10/tahun ix/1426h/2005m.